Serangkaian acara fellowship 2011 yang akan diselenggarakan 14 sampai 15 Mei 2011 di antaranya adalah talkshow and workshop entrepreneurship. Mengapa kita mengambil entrepreneurship? Karena banyak orang sukses ditelurkan lewat dunia entrepreneurship. Talkshow dan workshop ini bertujuan untuk menjadi inspirasi bagi para peserta supaya dapat menggoreskan sejarah kesuksesan dalam hidup mereka. Kisah-kisah inspiratif dari para pembicara diharap dapat mengobarkan semangat untuk menjelajahi sendi-sendi kehidupan dengan semangat. Siapa sih pembicara di talkshow entrepreneur dan workshop netpreneurship ? Tak kenal maka tak sayang, ini dia para pembicara kita :
NUKMAN LUTHFIE
Nukman Luthfie merupakan Founder and Online Strategist of Virtual Consulting. Pengalaman beliau dalam dunia net-prenuership sudah tidak diragukan lagi. Beliau telah melanglang buana dalam dunia bisnis. Dimulai dari Co-Founder and Director of Agrakom-PR, a Public Relations consultant pada tahun 1996-1998. Di tahun yang sama beliau juga menempati posisi a web consultant and web developer di Internet Service Director of Agrakom. Pada tahun 1998-2002, Marketing Director of Detik.com, the largest Indonesian News Portal beliau genggam. Jabatan yang terakhir beliau duduki adalah CEO of Virtual Consulting (2003-2010) dan posisi yang masih beliau duduki saat ini
a. Founder and Online Strategist of Virtual Consulting,http://www.virtual.co.id , an online marketing consulting firm.
b. CEO of Juale.com, an Indonesia e-market place and online store self services,
c. Founder & CEO of PortalHR.com, Indonesian Human Resources Portal,
Mulai dai marketing, CEO sampai Founder pernah beliau tempati.
Nukman Luthfie juga pernah mendapat penghargaan sebagai e-Preneur Inspirator of Tangan Di Atas Community (April, 2010) . Nukman Luthfie yang pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang dan Universitas Gadjah Mada ini sering mengisi seminar-seminar tentang entrepreneurship. Beliau telah mengisi seminar lebih dari 300 events sejak 1999, tentang delivering online marketing strategy, social media strategy and e-commerce strategy at public seminars, corporations, and universities.Hebat!!Banyak sekali pengalaman yang dimiliki oleh Pria yang lahir di Semarang, 24 September 1964 ini. Ilmu-ilmu dan pengalaman tentang kewirausahaan (Entrepreneurship) beliau patut kita serap dan menjadi inspirasi kita dalam hidup menuju kesuksesan dalam talkshow dan workshop yang akan diselenggarakan pada tanggal 14-15 Mei 2011 mendatang.
1. Saptuari Sugiharto-Kedai Digital
Satoe Sadja….satoe sadja…satoe sadja…. Kalimat tersebut tersembul di antara warna-warni coretan pelangi di spanduk kedai digital yang berkibar-kibar. Ya, kedai digital merupakan salah satu contoh kesuksesan dalam berwirausahaan. Kedai Digital yang dirintisnya sejak tahun 2005, saat ini telah memiliki 28 cabang di 17 kota, dengan 30 mitra di 30 kota dan menghidupi 200 karyawan. Hebat…!!! Siapakah owner dari kedai digital ? Beliaulah Saptuari Sugiarto. salah satu orang yang sukses dalam berwirausaha. Cerita-cerita tentang entrepreneurship dari pria 31 tahun ini tidak perlu diragukan lagi. Orang Jogja yang periang ini memang sudah aktif menjajal beberapa peluang usaha sejak masih mahasiswa. Usaha awal yang dijajalnya adalah beternak ayam. Dari tiga kali panen, hanya sekali untung dan itupun hanya Rp.70 ribu. Tapi upaya pertama ini tak menyurutkan langkahnya menjadi anak yang mandiri, mengingat
dirinya sudah menjadi anak yatim.
Selain menjajal berbagai peluang usaha, Saptu juga pernah mencoba berbagai macam pekerjaan, termasuk menjadi penjaga tas di Koperasi Mahasiswa UGM. Pernah juga menjadi marketing Radio Swaragama, dan Sampoerna A-Mild. Hingga akhirnya memutuskan menjadi pengusaha, tepatnya 28 Maret 2005 dengan mendirikan Kedai Digital.
Usaha yang terus menerus dan tak kenal lelah tersebut akhirnya membuahkan hasil . Kedai Digital pun menjual 60 jenis produk merchandise yang bisa dipesan khusus, antara lain mug, bingkai foto, pin, jam, mouse pad, poster, kalender, tas kain, bantal mini, t-shirt. Desain bisa dipesan khusus sesuai keinginan pemesan.
Menggadaikan motor dan rumah ke bank untuk mendapatkan modal usaha, Saptu mengaku modal 28 juta itu bisa kembali dalam waktu 9 bulan.
Menjelang ulang tahun keempat, jerih payah Saptu mengembangkan usaha telah beroleh dua penghargaan tingkat nasional. Yaitu penghargaan Wirausaha Muda Mandiri pada tahun 2007 dan Agustus 2008 lalu, yakni penghargaan Indonesia Small & Medium Business Entrepreuner Award (ISMBEA). Hebat…!!! Ber
awal dari kecil dengan kegigihan beliau dapat menjadi sesuatu yang besar..
2. A Noor Arief- Dagadu
Dagadu, produk yang menjual kalimat plesetan, kini menjadi suvenir khas Yogyakarta, setelah gudeg dan bakpia. Kendati produk bajakan dijual dengan harga supermurah, Dagadu tetap memiliki konsumen setia.
Siapakah owner dagadu? Beliau adalah A Noor Arief. Dagadu, sebuah merek kaus oblong berciri khas yang mengandung kata- kata plesetan. Bisnis yang dibesut 25 mantan mahasiswa Yogyakarta ini berhasil survive, kendati banyak orang yang membajak produknya. Usaha yang berdiri sejak 1994 itu kini telah meraih omzet hingga Rp10 miliar per akhir 2008. Ahmad Noor Arief, sang komandan, mengaku memiliki strategi cerdas untuk mengatasi para pengusaha licik yang mencuri ide perusahaannya. Pria 8 Januari 1969 ini mendirikan dagadu bersama ke-25 teman beliau, dulunya beliau berfikiran kalau bisnis ini hanya “bisnis main-main”. Tetapi seiring berkembangnya waktu, keuntungan mulai berasa gurih.Ini terutama setelah Dagadu membuka gerai di Lower Ground Malioboro Mall di Jl. Malioboro, Yogyakarta, pada 9 Januari 1994. Produk mereka adalah kaus oblong, polo shirt, gantungan kunci, stiker, topi, payung, mug, dan pernak-pernik lainnya. Namun, yang membedakan produk Dagadu dengan yang lainnya adalah rancangan grafis bertema Yogyakarta, yang di dalamnya mengandung kalimat-kalimat bernada guyonan ataupun plesetan.Tiga tahun setelah berdiri, para pendiri Dagadu sepakat untuk mengelola perusahaan secara profesional. Atas nama legalitas dan profesionalisme, 25 orang mahasiswa tingkat akhir tersebut kemudian membentuk PT Aseli Dagadu Djokdja sebagai badan hukum. Oleh karena konflik kepentingan amat tinggi, sebab menyatukan isi kepala 25 orang tidaklah mudah, maka mereka sepakat untuk melakukan pembagian kerja. Empat orang kemudian ditunjuk untuk duduk di dewan direksi, sementara 21 orang lainnya bersedia hanya menjadi pemegang saham saja. Saat itu, Arief ditunjuk sebagai direktur yang membawahkan bidang desain dan produksi. Uniknya aturan di perusahaan ini, “Untuk menjadi direktur ditetapkan secara bergilir,” kata dia. Pada 2000, Arief ditetapkan sebagai direktur utama. Dari sebuah main-main untuk menyalurkan hobi, lulusan teknik arsitek Universitas Gadjah Mada ini dapat membuat sebuah usaha yang moncer. Anda terinspirasi untuk mencoba?
3. Yoyok Heri Wahyono- Spesial Sambal
Sssshhhhh….haaa…shhhh…hhhaaaa..!!!Kepedesan? Ingin sensasi pedas (lagi). Ada Special Sambal solusinya. Bagi penggemar makanan pedas
di Yogyakarta, siapa tak kenal Waroeng Spesial Sambal (SS). Di warung ini, mereka bisa menemukan aneka jenis sambal, yang tingkat kepedasannya dapat disesuaikan dengan selera pemesan. Ada lebih dari 25 jenis sambal di warung ini.
Pertengahan tahun 2002, Yoyok Heri Wahyono mendirikan Waroeng Spesial Sambal yang berada di. Bulaksumur Yogyakarta dengan konsep layanan yang berbeda dengan warung atau rumah makan yang sudah ada sebelumnya. Keunikan dari konsep yang dikembangkan pemilik ternyata mendapatkan tanggapan yang baik dari pelanggan, meliputi kelebihan Warung Spesial Sambal pada kualitas rasa sambal, ragam menu sambal yang ditawarkan, pemrosesan pesanan berdasar made to order, dan tata-cara penyajian pesanan.
Setelah 7 tahun beroperasi, Warung Spesial Sambal telah berkembang dengan membuka gerai-gerai baru sebanyak 11 buah yang tersebar di Yogyakarta, 4 di Solo, Klaten, Bandung, 4 di Tangerang, Depok, 4 di Semarang, Karanganyar , 2 di Cirebon, Magelang, Malang, Kediri, Sragen, Boyolali, Temanggung, Muntilan dan Purwokerto (data sampai Mei 2010) untuk menjawab permintaan pelanggan dan memberikan layanan yang optimal bagi pelanggan yang lokasi tempat tinggalnya relatif jauh dari warung. Dalam menjaga keunggulan yang ada, pemilik tetap mempertahankan identitas dan keunikan Waroeng Spesial Sambal dengan menciptakan standarisasi terhadap kualitas rasa sambal, ragam sambal yang disediakan, prosedur pelayanan, hingga yang bersifat fisik warung, meliputi interior warung, road sign, serta merek Warung Spesial Sambal. Banyak sekali cabang-cabang dari SS ini. Berkat kerja keras Yoyok beliau dapat meraup omzet Rp 450 juta- Rp 600 juta per bulan.
Mulanya, tak sedikit yang menertawakan ide Yoyok membuka warung sambal. Selain sambal dianggap kurang elite, waktu itu Yoyok menyandang status manajer di sebuah perusahaan lokal. Aneh, jika Yoyok yang manajer dan tercatat sebagai mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, banting setir menjadi pedagang kaki lima. Ibunya pun sempat menyesalkan keputusannya itu.Warung pertama Yoyok dibuka tahun 2002 di trotoar tak jauh dari Gedung Grha Sabha Pramana UGM. Bermodal Rp 9 juta, ia membeli bahan makanan dan peralatan warung.Karena kegigihannya dan kebulatan tekad beliau bisa sukses dengan Special Sambalnya!!!